Burung Love Bird dan Populasinya

Burung cinta adalah satu burung dari sembilan jenis spesies genus Agapornis (dari bahasa Yunani "agape" yang berarti "cinta" dan "ornis" yang berarti "burung"). Mereka adalah burung yang berukuran kecil, antara 13 sampai 17 cm dengan berat 40 hingga 60 gram, dan bersifat sosial. Delapan dari spesies ini berasal dari Afrika, sementara spesies "burung cinta kepala abu-abu" berasal dari Madagaskar. Nama mereka berasal dari kelakuan yang umum diamati bahwa sepasang burung cinta akan duduk berdekatan dan saling menyayangi satu sama lain. Sifat pasangan burung cinta adalah monogami di alam bebas. Umur hidup rata-rata mereka adalah 10 sampai 15 tahun

Burung cinta secara umum mempunyai tinggi 13 sampai 17 cm dan berat sekitar 40 sampai 60 gram, berekor pendek dan berparuh besar.

Secara tradisional, lovebird terdiri dari tiga grup besar:

• 1. Grup dimorfic (berpenampilan fisik beda antara jantan dan betina): Madagascar, Abyssinia dan Red-headed Lovebird
• 2. Grup menengah: Peach-faced Lovebird
• 3. Grup kacamata: Black-Masked, Fischer's, Liliane (Nyasa) dan Black-cheeked Lovebirds

Titian Ilmu by Leekhien

    Nama ilmiah: Agapornis

Lama hidup: 10 – 15 tahun

Maksimum produksi telur: 4 – 6

Massa: Lovebird muka salem: 55 gram

Klasifikasi lebih tinggi: Psittacinae

Tingkatan takson: Genus

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:	Animalia
Filum:	Chordata
Kelas:	Aves
Ordo:	Psittaciformes
Famili:	Psittacidae
Upafamili:	Psittacinae
Bangsa:	Psittaculini
Genus:	Agapornis Selby, 1836

Jenis - Jenis Love Bird

1. Black-Masked Lovebird
(Agapornis personata)

Titian Ilmu by Leekhien

Panjang 14 cm. Sebagian besar hijau, topeng kepala hitam, bulu dada kuning, paruh merah, mata berkacamata putih.

Asal : Tanzania, Burundi dan Kenya

2. Fischer's Lovebird

(Agapornis fischeri)

Titian Ilmu by Leekhien

Panjang 14 cm. Sebagian besar hijau, kepala dan bagian tubuh atas oranye, bagian pantat biru, paruh merah, mata berkacamata putih.

Asal : Bagian selatan Danau Victoria di Tanzania utara 

3. Lilian's Lovebird

Nyasa Lovebird
(Agapornis lilianae)

Titian Ilmu by Leekhien

Panjang 13 cm. Sebagian besar hijau, termasuk punggung dan pantat, kepala oranye, paruh merah, mata berkacamata putih

Asal : Malawi

4. Black-cheeked Lovebird

(Agapornis nigrigenis)

Titian Ilmu by Leekhien

Panjang 14 cm. Sebagian besar hijau, leher dan bagian belakang kepala coklat, bagian depan kepala coklat kemerahan, bagian dada atas oranye, paruh merah, mata berkacamata putih.

Asal : Zambia

5. Peach-faced Lovebird

(Agapornis roseicollis)

Titian Ilmu by Leekhien

Panjang 15 cm. Sebagian besar hijau, muka merah muda, bagian punggung bawah dan pantat berwarna biru, paruh berwarna gading.

Asal : Namibia, Africa Selatan,Angola

6. Black-winged Lovebird

Abyssinian Lovebird
(Agapornis taranta)

Titian Ilmu by Leekhien

Panjang 16.5 cm. Sebagian besar hijau, paruh merah, beberapa helai sayap hitam. Burung jantan mempunyai warna merah di bagian kepala depan dan atas. Burung betina seluruhnya hijau.

Asal : Eritrea selatan sampai Ethiopia selatan

7. Red-faced Lovebird

(Agapornis pullarius)

Titian Ilmu by Leekhien

Panjang 15 cm. Sebagian besar hijau dengan merah di leher bagian atas dan kepala. Burung jantan mempunyai warna merah lebih banyak dan lebih gelap pada muka dan kepala. Juga burung jantan mempunyai paruh yang lebih gelap dari burung betina.

Asal : Afrika tengah

8. Grey-headed Lovebird

or Madagascar Lovebird
(Agapornis canus)

Titian Ilmu by Leekhien

Panjang 13 cm. Sebagian besar hijau dengan hijau gelap di punggung. Warna paruh kelabu muda. Burung jantan berwarna abu-abu di bagian tubuh atas, leher dan kepala.

Asal : Madagaskar

9. Black-collared Lovebird

or Swindern's Lovebird
(Agapornis swindernianus)

Titian Ilmu by Leekhien

Panjang 13.5 cm. Sebagian besar hijau, leher coklat dengan warna hitam di bagian belakang leher, paruh berwarna abu-abu tua atau hitam.

Asal : Bagian khatulistiwa Afrika

Read More

4 Jenis Ayam Hutan Langka

Dalam penyebebaranya, terdapat 4 jenis spesies ayam hutan yang berada mulai dari India, Sri lanka sampai kawasan Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara, antara lain :

1. Ayam hutan merah (gallus gallus)

Ayam hutan merah merupakan ayam hutan sejenis burung berukuran sedang, dengan panjang sekitar 78 cm, dari suku phasianidae. Biasanya ukuran ayam betina lebih kecil, dengan panjang sekitar 46 cm. 

Titian Ilmu by Leekhien

2. Ayam hutan hijau (gallus varius green junglefowl)

Ayam hutan hijau  merupakan nama ayam hutan sejenis burung yang termasuk kedalam kelompok unggas dari suku phasianidae, masih satu keluarga dengan ayam, puyuh, merak, dan sempidan. Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang dari berbagai ayam peliharaan (ayam lokal) yang ada di Nusantara. Ayam yang berukuran besar, panjang tubuh total sekitar 60 cm untuk ayam jantan, dan 42 cm untuk ayam betina.

Titian Ilmu by Leekhien

3. Ayam hutan kelabu (gallus sonneratii)

Ayam hutan kelabu adalah salah satu dari empat spesies ayam hutan langka dari suku phasianidae yang mempunyai ukuran yang sedang dengan panjang sekitar 80 cm. Ayam betina berukuran lebih kecildengan panjang sekitar 38 cm.

Titian Ilmu by Leekhien

4. Ayam hutan Sri lanka (gallus lafayetii Sri Lanka junglefowl)

Ayam hutan Sri Lanka juga sering kita kenal dengan sebutan Ayam Hutan Ceylon merupakan salah satu dari empat jenis spesies ayam hutan langka yang menetap di daerah Sri Lanka. Hewan ini menjadi burung kebangsaan bagi warga negara Sri Lanka. Ayam ini memiliki ukuran panjang sekitar 66-73 cm. Selain itu, Ayam hutan jenis ini masih mempunyai hubungan erat dengan ayam hutan merah (Gallus gallus Red junglefowl), yakni ayam hutan liar yang diyakini menjadi nenek moyang bagi ayam peliharaan pada saat ini.

Titian Ilmu by Leekhien

cara merawat ayam hutan

diatas yang dapat dilakukan oleh para peternak ayam hutan agar ayam hutan selalu berada dalam kondisi sehat. Karena dapat kita ketahui ayam hutan sangat mudah stress apabila kita kurang memahami karakter ayam hutan.

1. CARA MEMBAWA AYAM KE TEMPAT YANG JAUH

a. Jika ayam hutan yang akan dibawa hanya berjumlah 1 atau 2 ekor saja, maka tempat yang akan digunakan untuk mengangkut ayam cukup berupa keranjang bamboo untuk menjaga agar jenger tetep kokok berdiri karena ayam hutan / ayam alas keindahahan terletak pada jenggernya.

b. Jika ayam yang akan dibawa berjumlah banyak, maka tempat yang akan digunakan untuk mengangkut ayam berupa kotak kemasan yang terbuat dari kakoe yu atau cukup berbahan kardus. Yang harus diingat adalah bahwa kotak kayu ataupun kerdus tersebut harus dilengkapi dengan lubang ventilasi.

c. Jika yang dibawa adalah ayam bekisar atau ayam hutan, kotak kemasan harus ditutup dengan kain berwarna gelap.

d. Proses pengangkutan harus dilaksanakan pada malam hari untuk menjaga agar ayam tidak stres.

e. Ayam juga dapat dibius dengan menggunakan obat bius berdosis rendah.

2. CARA MEMBUAT AYAM BERADAPTASI DENGAN LINGKUNGAN YANG BARU

a. Kondisi lingkungan hidup yang baru pada awalnya dibuat semirip mungkin dengan kondisi lingkungan hidup yang lama. Penyesuaian dilakukan secara perlahan – lahan.

b. Pakan ayam yang diberikan disamakan dengan pakan ayam yang biasa dimakan dilingkungan hidup yang lama. Penyesuaian dilakukan secara perlahan – lahan.

c. Setibanya dilingkungan hidup yang baru, ayam dapat diberi obat antistres dalam wujud multivitamin seperti B kompleks dan B 12. Ato dapat juga di beri jangkrik dan kroto diberi tambahan supertop ato super power.

3. KIAT MEMILIH KANDANG YANG TEPAT

Pemilihan kandang harus disesuaikan dengan tabiat dari ayam yang akan dipelihara.

a. Untuk ayam jenis bekisar : kandangnya harus luas dikarenakan ayam bekisar cenderung agresif dan sering curiga sehingga sering memberontak.

b. Untuk ayam Yokohama : kandangnya harus luas dikarenakan dia mempunyai ekor yang panjang.

4. CARA MENGHILANGKAN BAU PADA KANDANG

a. Kotoran ayam hutan dan sisa – sisa pakan seperti sisa jangkrik dan makanan yang tercecer harus dibuang secara rutin dengan cara disapu setiap hari.

b. Jika tidak sempat untuk menyapu, kotoran ayam maupun sisa pakan bisaditaburi dengan kapur tohor supaya tidak berbau dan hama penyakit yang terkandung didalamnya mati.

c. Ayam hutan sering diberi air minum berbahan dasar kunyit.

d. Seminggu sekali kandang harus dicuci dengan air. Semua bagian dari kandangharus disikat. Selesai dicuci, kandang harus diemur dibawah sinar mataharidengan posisi pintu dan atap dibiarkan terbuka.

e. Supaya kandang terbebas dari keberadaan tungga, tungga dapt diusir dengancara disemprot dengan minyak tanah.

f. Tempat makan dan minum harus selalu dibersihkan setiap hari.

5. CARA MENGATASI KANIBAL

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menekan angka kanibal pada diri ayam adalah :

a. Kepadatan tebar kandang dikurangi.b. Pakan dengan kandungan protein hewani diperbanyak takarannya.c. Sirkulasi udara pada kandang diperbaiki.

d. Paruhnya dipotong sedikit agar menjadi tumpul sehingga tidak melukai jika digunakan untuk mematuk sesamanya.

e. Sering diberi minyak ikan, tepung hati, tepung tulang dan daging.

f. Menu pagi dan sore hari adalah biji – bijian.g. Menu pada siang hari adalah voer yang dibasahi.h. Vitamin diberikan 3 hari sekali berupa vitachick dan AD Plex.i. Ayam yang ditengarai sakit harus dikarantina dan diobati secara intensif.j. Ayam sakit yang sudah lama tidak sembuh harus dimusnahkan dengan cara dibakar.

6. CARA MEMANDIKAN AYAM

a. Ayam harus dimandikan secari rutin.

b. Pemberian obat anti kutu dapat dilakukan 1 minggu sekali.

c. Jika ayam yang dipelihara adalah ayam cemani : Dimandikan dengan cara diceburkan ke dalam air dan dibiarkan selama 1 – 2 menit untuk kemudian dijemur.

d. Jika ayam yang dipelihara adalah ayam katei dan bangkok Dimandikan dengan cara dipegang dan diguyur untuk kemudian dilepaskan.

e. Jika yang dipelihara adalah ayam bekisar dan ayam hutanDimandikan dengan cara disemprot tanpa dipegang.

7. CARA MENJAGA KESEHATAN AYAM

a. Jumlah pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan kemampuan ayam hutan dalam menghabiskan pakan.

b. Kualitas dari pakan dan minum diperbaiki.

c. Kutu juga dapat dihilangkan dengan cara memandikan ayam dengan pasir.

Read More

Stadion Sepakbola Terapung Terbesar Di Dunia, Singapura

Stadion Sepakbola atau Platform Terapung di Teluk Marina (The Float at Marina Bay) dikenal juga dengan nama Stadion/Pentas Terapung di Teluk Marina merupakan Platform Stadion sepakbola terapung yang terbesar di dunia. Platform ini terletak di perairan Waduk Marina, di Teluk Marina, Singapura.

Platform terapung di Teluk Marina seluruhnya terbuat dari baja. Platform tersebut mempunyai ukuran panjang sekitar 120 meter dan lebar 83 meter, yaitu 5% lebih besar dari lapangan sepak bola di Stadion Nasional

Marina Bay View Titian Ilmu by Leekhien

Platform ini dapat menahan beban sampai dengan 1.070 ton, setara dengan berat total 9.000 orang, 200 ton perlengkapan pentas dan tiga kendaraan militer seberat 30 ton. Galeri di stadium memiliki kapasitas tempat duduk mencapai 30.000 orang.

Banyak pertimbangan yang diperhitungkan selama tahap desain untuk pembangunan platform terapung. Platform tersebut dibuat bukan hanya dari sisi ukuran dan menahan beban, tapi juga memastikan struktur yang dapat dikonfigurasi ulang untuk memenuhi persyaratan dari acara yang berbeda.

Hasilnya, Platform terbuat dari platform-platform yang lebih kecil, masing-masing terdiri dari ratusan bagian. Bagian-bagian ini memiliki konektor (sambungan) yang memakai sistem interlock yang unik seperti puzzle. Konektor yang dirancang untuk menjadi ringan namun kuat. Konfigurasi untuk merakit ulang Platform biasanya memakan waktu satu bulan.

Enam tiang dipasang tetap ke dasar laut bertindak sebagai dasar struktur. Tiga jalur, menghubungkan Platform mengambang ke darat, memiliki sendi terintegrasi khusus untuk menjaga tetap stabil.

The  Float at Marina Bay Titian Ilmu by Leekhien

Marina Bay View Titian Ilmu by Leekhien

Stadion terapung ini dapat menjadi tempat berbagai acara di perairan Teluk Marina. Acara tersebut termasuk olahraga, konser, pameran, dan pertunjukan seni budaya. Parade Hari Nasional juga diadakan setiap tahun di Stadium, dimaksudkan untuk menjadi tempat sementara sampai Singapore Sports Hub di Kallang selesai pada tahun 2014.

Platform terapung juga sangat estetis, menyenangkan agar sesuai dengan latar belakang pemandangan dari hotel di Marina Center. Platform ini telah dilengkapi dengan fitur-fitur inovatif banyak, seperti sistem drainase internal, struktur dan kabel penangkal petir.

Read More