Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net TITIAN ILMU
Glitter Text Generator at TextSpace.net
Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Rabu, 27 November 2019

Khadijah Istri Terkasih Rasul

Khadijah Istri Terkasih Rasul





DUA PERTIGA (2/3) wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah binti khuwailid, istri pertama Rasulullah SAW. Ia wanita bangsawan yang menyandang kemuliaan dan kelimpahan harta kekayaan. Namun ketika wafat, tak selembar kafan pun dia miliki. Bahkan baju yang dikenakannya di saat menjelang ajal adalah pakaian kumuh dengan 83 tambalan.
“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba,” bisik Khadijah kepada Fatimah sesaat menjelang ajal. “Yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku. Aku malu dan takut memintanya sendiri”.
Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga”.
Siti Khadijah, Ummul Mu’minin (ibu kaum mukmin), pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Rasulullah. Didekapnya sang istri itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Rasulullah dan semua orang yang ada di situ.
Dalam suasana seperti itu, Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan.
Rasulullah menjawab salam Jibril, kemudian bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”
“Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan,” jawab Jibril yang tiba-tiba berhenti berkata, kemudian menangis.
Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”
“Cucumu yang satu, Husain, tidak memiliki kafan. Dia akan dibantai, tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan,” jawab Jibril.
Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah, “Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku tak kan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Mahamengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban!?”
Tersedu Rasulullah mengenang istrinya semasa hidup.
Khadijah
Dikisahkan, suatu hari, ketika Rasulullah pulang dari berdakwah, beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut, dan hendak berdiri di depan pintu, kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Khadijah, tetaplah kamu di tempatmu”.
Ketika itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya, sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang masuk dalam mulut Fatimah r.a.
Kemudian Rasulullah mengambil Fatimah dari gendongan istrinya, dan diletakkan di tempat tidur. Rasulullah yang lelah sepulang berdakwah dan menghadapi segala caci-maki serta fitnah manusia itu, lalu berbaring di pangkuan Khadijah hingga tertidur.
Ketika itulah Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah hingga membuat beliau terjaga.
“Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku?” tanya Rasulullah dengan lembut.
Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal, wahai Khadijah, bersuamikan aku, ?" lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.
“Wahai suamiku, wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan," jawab Khadijah.
"Dahulu aku memiliki kemuliaan, Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku adalah bangsawan, Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan, Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya”.

"Wahai Rasulullah, sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah, sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit atau pun jembatan, maka galilah lubang kuburku, ambillah tulang-belulangku, jadikanlah sebagai jembatan bagimu untuk menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu”.
"Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah, Ingatkan mereka kepada yang hak, Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah”.
Rasulullah pun tampak sedih. “Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”
“Aku, ya Rasulullah!” sahut Ali bin Abi Thalib. jawab, menantu Rasullulah...

Di samping jasad Siti Khadijah, Rasulullah kemudian berdoa kepada Allah.
“Ya Allah, ya ILahi Rabbiy, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam, Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku, Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku, Menenteramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah”.
Semoga bermanfaat

Najis Itu Adalah Dirimu

Najis Itu Adalah Dirimu





Siapa Yang Tidak Kenal Abu Yazid Al-Busthami, Beliau Adalah seorang Syekh Atau Pemimpin Kaum Sufi. Namun Siapa Sangka Beliau Pernah Mendapat Ilmu Yang Sangat Berharga Dari Seekor Anjing Di Tepi Jalan.
Seperti Biasa, Abu Yazid Al-Busthami Suka Berjalan Sendiri Di Malam hari. Lalu Dia Melihat Seekor Anjing Berjalan Terus Ke Arahnya, Anjing itu Dengan Bersahaja berjalan Dan Tidak Menghiraukan Sang Syeikh. Namun Ketika Sudah Hampir Dekat, Al-Busthami Mengangkat Jubahnya Kuwatir Tersentuh Sang Anjing Yang Katanya Najis itu.
Spontan Anjing itu Pun Berhenti dan Terus Memandangnya. Entah Bagaimana Abu Yazid Seperti Mendengar seakan Anjing Itu Berkata Padanya;
"Hai syekh... Tubuhku Kering Dan Tidak Akan Menyebabkan Najis Padamu. Kalau Pun Engkau itu Merasa Terkena Najis, Engkau Tinggal Basuh 7 Kali Dengan Air Dan Tanah, Maka Najis Itu Akan Hilang. Namun Jika Engkau Mengangkat Jubahmu Karena Menganggap Dirimu Yang Berbaju Dan Berbadan Manusia Itu Merasa Lebih Mulia, dan Menganggap Diriku Yang Berbadan Anjing ini Najis Dan Hina, Maka Najis Yang Menempel di Hatimu itu Tidak Akan bisa Bersih Walaupun Engkau Membasuhnya Dengan 7 Samudera Lautan".
Abu Yazid Tersentak Dan Minta Maaf pada Sang Anjing. Sebagai Tanda Permohonan Maafnya Yang Ikhlas, Dia Pun Lantas Mengajak sang anjing itu untuk bersahabat dan berjalan bersama. Tapi si anjing itu menolaknya. Dan seraya berkata :
"Engkau tidak patut berjalan denganku, kerana mereka yang memuliakanmu akan mencemohmu dan melempari aku dengan batu. Aku tidak tahu mengapa mereka menganggapku begitu hina, padahal aku berserah diri pada sang Pencipta atas wujudku yg seperti ini. Lihatlah..... !! aku juga tidak menyimpan dan membawa sebuah tulangpun, sedangkan engkau masih menyimpan sekarung Gandum", Lalu Anjing itu Pun Berjalan Meninggalkan Abu Yazid Yang Masih Terpinga-pinga.
Abu Yazid masih terdiam, dalam hatinya mengasuh : "Duhai Allah, Untuk Berjalan Dengan Seekor Anjing Ciptaan-MU Saja Aku Tidak Layak, Bagaimana Aku Merasa Layak Berjalan Bersama Dengan-MU, Ampunilah Aku Dan Sucinya Hatiku Dari pada Najis hatiku ini."
Sejak Peristiwa itu, Syeikh Abu Yazid Pun Sentiasa Memuliakan dan Mengasihi Semua Mahluk Tuhan Tanpa Syarat.
"Janganlah Menganggap Dirimu Lebih Suci Daripada Yang Lain, Sesungguhnya Tuhanmu Lebih Mengetahui Siapa Yang Paling Suci Di Antara Hamba-hamba-Nya" (Surah an-Najm).




Kisah Malaikat Penjaga Tujuh Pintu Langit

Kisah Malaikat Penjaga Tujuh Pintu Langit





 Allah SWT menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan Langit dan Bumi. Disetiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu.
Ibnu Mubarok mengatakan bahwa Khalid bin Ma’dan berkata kepada sahabat Mu’adz bin Jabal r.a. “Ceritakanlah satu hadits yang kau dengar dari Rosululloh saw, yang kau menghafalnya dan setiap hari kau mengingatnya lantaran saking keras, halus, dan dalamnya makna hadits tersebut. Hadits manakah yang menurut pendapatmu paling penting?”
Mu’adz menjawab, “Baiklah, akan kuceritakan.”
Sesaat kemudian, ia pun menangis hingga lama sekali, lalu ia bertutur, “hmm, sungguh rindunya hati ini kepada Rosululloh saw, ingin rasanya segera bertemu dengan beliau.”
Ia melanjutkan, “Suatu saat aku menghadap Rosululloh saw, Beliau menunggangi seekor unta dan menyuruhku naik dibelakangnya dengan unta tersebut. Kemudian beliau menengadahkan wajahnya ke langit, dan berkata,
“Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Berkehendak kepada makhluk-Nya menurut kehendak-Nya.” Kemudian Rosululloh saw berkata,
“Sekarang aku akan mengisahkan satu cerita kepadamu yang apabila engkau hafalkan (perhatikan), akan berguna bagimu, tapi kalau engkau sepelekan, engkau tidak akan mempunyai hujjah kelak dihadapan Allah.”



———-**********AMAL YANG TERTOLAK**********———-
KISAH Malaikat Penjaga Tujuh Pintu Langit
“Hai Mu’adz! Allah menciptakan tujuh malaikat sebelum Dia menciptakan langit dan bumi. Pada setiap langit ada satu malaikat yang menjaga pintu, dan tiap-tiap pintu langit itu dijaga oleh malaikat penjaga pintu sesuai kadar pintu dan keagungannya.”
“Maka, Malaikat hafazhoh (malaikat yang memelihara dan mencatat amal seseorang) naik ke langit dengan membawa amal seseorang yang cahayanya bersinar-sinar bagaikan cahaya matahari. Ia, yang menganggap amal orang tersebut banyak, memuji amal-amal orang itu.”
“Tapi, sampai di pintu langit pertama, berkata malaikat penjaga pintu langit itu kepada malaikat hafazhoh, ‘Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku ini penjaga tukang pengumpat, aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk tukang mengumpat orang lain. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit berikutnya’.”
“Keesokan harinya ada lagi malaikat hafazhoh yang naik ke langit dengan membawa amal shalih seorang lainnya yang cahayanya berkilauan. Ia juga memujinya lantaran begitu banyaknya amal tersebut. Namun malaikat di langit kedua mengatakan, ‘berhentilah, dan tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, sebab dengan amalnya itu dia mengharap keduniaan. Allah memerintahkanku untuk menahan amal seperti ini, jangan sampai lewat hingga hari berikutnya’. Maka seluruh malaikat pun melaknat orang tersebut sampai sore hari”
“Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh yang naik ke langit dengan membawa amal hamba Allah yang sangat memuaskan, dipenuhi amal sedekah, puasa, dan bermacam-macam kebaikan yang oleh malaikat hafazhoh dianggap demikian banyak dan terpuji. Namun saat sampai langit ketiga malaikat penjaga berkata, ‘Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku malaikat penjaga orang yang sombong. Allah memerintahkanku untuk tidak menerima orang sombong masuk. Jangan sampai amal ini melewatiku untuk mencapai langit berikutnya. Salahnya sendiri ia menyombongkan dirinya di tengah-tengah orang lain’.”
“Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh yang naik ke langit keempat, membawa amal seseorang yang bersinar bagaikan bintang yang paling besar, suaranya bergemuruh, penuh dengan tasbih, puasa, sholat, naik haji, dan umroh. Tapi, ketika sampai di langit keempat, malaikat penjaga pintu langit keempat mengatakan kepada malaikat hafazhoh, ‘berhentilah jangan dilanjutkan. Tamparkanlah amal ini ke wajah pemiliknya, aku ini penjaga orang-orang yang suka ujub (membanggakan diri). Aku diperintahkan untuk tidak menerima masuk amal tukang ujub. Jangan sampai amal itu melewatiku untuk mencapai langit yang berikutnya, sebab ia kalau beramal selalu ujub’.”
“Kemudian naik lagi malaikat hafazhoh ke langit kelima, membawa amal hamba yang diarak bagaikan pengantin wanita diiring kepada suaminya, amal yang begitu bagus, seperti amal jihad, ibadah haji, ibadah umroh. Cahaya amal itu bagaikan matahari. Namun, begitu sampai di langit kelima, berkata malaikat penjaga pintu langit kelima, ‘Aku ini penjaga sifat hasud (dengki, iri hati). Pemilik amal ini, yang amalnya sedemikian bagus, suka hasud kepada orang lain atas kenikmatan yang Allah berikan kepadanya, Sungguh ia benci kepada apa yang diridhoi Alla SWT. Saya diperintahkan agar tidak membiarkan amal orang seperti ini untuk melewati pintuku menuju pintu selanjutnya’.”
“Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh naik dengan membawa amal lain berupa wudhu yang sempurna, sholat yang banyak, puasa, haji, dan umroh. Tapi saat ia sampai di langit keenam, malaikat penjaga pintu ini mengatakan, ‘Aku ini malaikat penjaga rahmat. Amal yang seolah-olah bagus ini, tamparkanlah ke wajah pemiliknya. Salah sendiri ia tidak pernah mengasihi orang. Apabila ada orang lain yang mendapat musibah, ia merasa senang. Aku diperintahkan agar amal seperti ini tidak melewatiku hingga dapat sampai pada pintu berikutnya’.”
“Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh naik ke langit ketujuh dengan membawa amal seorang hamba berupa bermacam-macam sedekah, puasa, sholat, jihad dan kewaroan (kehati-hatian). Suaranya pun bergemuruh bagaikan geledek. Cahayanya bagaikan malaikat. Namun tatkala sampai di langit ketujuh, malaikat penjaga langit ke tujuh mengatakan, ‘Aku ini penjaga sum’ah (ingin terkenal/ riya). Sesungguhnya orang ini ingin dikenal dalam kumpulan-kumpulan, selalu ingin terlihat lebih unggul disaat berkumpul, dan ingin mendapatkan pengaruh dari para pemimpin. Allah memerintahkanku agar amalnya itu tidak sampai melewatiku. Setiap amal yang tidak bersih, itulah yang disebut Riya. Allah tak akan menerima amal orang-orang yang riya’.”
“Kemudian ada lagi malaikat hafazhoh naik membawa amal seorang hamba : sholat, zakat, puasa, haji, umroh, akhlak yang baik, pendiam, tidak banyak bicara, dzikir kepada Allah. Amalnya itu diiringi para malaikat hingga langit ketujuh, bahkan sampai menerobos memasuki hijab-hijab dan sampailah kehadirat Allah SWT.
Namun Allah SWT berfirman, ‘Kalian adalah hafazhoh, pencatat amal-amal hamba-Ku. Sedangkan Akulah yang mengintip hatinya. Amal ini tidak karena-Ku, yang dimaksud oleh si pemilik amal ini bukanlah Aku. Amal ini tidak di ikhlaskan demi Aku. Aku lebih mengetahui dari kalian apa yang dimaksud olehnya dengan amalan itu. Aku laknat dia, karena menipu orang lain, dan juga menipu kalian (para malaikat hafazhoh), tapi Aku takkan tertipu olehnya’.”
‘Aku ini paling tahu akan hal-hal yang ghaib. Aku-lah yang melihat isi hatinya, dan tidak akan samar kepada-Ku setiap apapun yang samar, tidak akan tersembunyi bagi-Ku setiap apapun yang tersembunyi.
Pengetahuan-Ku atas apa yang telah terjadi sama dengan pengetahuan-Ku akan apa yang akan terjadi.
Pengetahuan-Ku atas apa yang telah lewat sama dengan pengetahuan-Ku atas apa yang akan datang.
Pengetahuan-Ku kepada orang-orang terdahulu sebagaimana pengetahuan-Ku kepada orang-orang kemudian.
Aku lebih tahu atas apapun yang tersamar daripada rahasia. Bagaimana bisa amal hamba-Ku menipu-Ku. Dia bisa menipu makhluk-makhluk yang tidak tahu, sedangkan Aku ini Yang Mengetahui hal-hal yang ghaib. Laknat-Ku tetap kepadanya.’
“Tujuh malaikat hafazhoh yang ada saat itu dan 3000 malaikat lain yang mengiringi menimpali, ‘Wahai Tuhan kami, dengan demikian tetaplah laknat-Mu dan laknat kami kepadanya.’ Maka, semua yang ada di langit pun mengatakan,’Tetapkanlah laknat Allah dan laknat mereka yang melaknat kepadanya’.”
TAHANLAH MULUTMU
Mu’adz pun kemudian menangis terisak-isak dan berkata, “Ya Rosululloh, bagaimana bisa aku selamat dari apa yang baru engkau ceritakan itu?”
Rosululloh Muhammad saw menjawab,
“Wahai Mu’adz ikutilah Nabimu dalam hal keyakinan!”
Mu’adz berkata lagi, “Wahai Tuan, engkau adalah Rosululloh, sedangkan aku ini hanyalah Mu’adz bin Jabal, bagaimana aku dapat selamat dan terlepas dari bahaya tersebut?”
Rosululloh Muhammad saw bersabda,
“Seandainya dalam amalmu ada kelengahan, tahanlah mulutmu, jangan sampai menjelek-jelekan orang lain, dan juga saudara-saudaramu sesama ulama. Apabila engkau hendak menjelek-jelekan orang lain, ingatlah pada dirimu sendiri, sebagaimana engkau tahu dirimu pun penuh aib. Jangan membersihkan dirimu dengan menjelek-jelekan orang lain. Jangan mengangkat dirimu sendiri dengan menekan orang lain.”
“Jangan Riya dengan amalmu agar diketahui orang. Janganlah termasuk golongan orang yang mementingkan dunia dengan melupakan akhirat. Kamu jangan berbisik-bisik dengan seseorang padahal disebelahmu ada orang lain yang tidak diajak berbisik.”
“Jangan takabur kepada orang lain, nanti akan luput bagimu kebaikan dunia dan akhirat. Jangan berkata kasar dalam suatu majelis dengan maksud supaya orang-orang takut keburukan akhlaqmu itu.”
“Jangan mengungkit-ungkit apabila berbuat kebaikan.”
“Jangan merobek-robek (pribadi) orang lain dengan mulutmu, kelak kamu akan dirobek-robek oleh anjing-anjing neraka jahannam, sebagaimana firman Allah ‘Wannaa syithoo-ti nasy-thoo.’ (di neraka itu ada anjing-anjing perobek badan-badan manusia, yang mengoyak-ngoyak daging dari tulangnya).”
Aku (Mu’adz) berkata: “Ya Rosululloh, siapa yang akan kuat menanggung penderitaan semacam ini?”
Jawab Rosululloh Muhammad saw,
“Wahai Mu’adz, yang kuceritakan tadi itu akan mudah bagi mereka yang dimudahkan oleh Allah SWT. Cukup untuk mendapatkan semua itu, engkau menyayangi orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu sendiri, dan membenci sesuatu terjadi kepada orang lain apa-apa yang engkau benci bila sesuatu itu terjadi kepadamu.”
“Apabila seperti itu, engkau akan selamat, terhindar dari penderitaan itu.”
Khalid bin Ma’dan (yang meriwayatkan hadits itu dari Mu’adz r.a.) mengatakan,
“Mu’adz sering membaca hadits ini sebagaimana seringnya ia membaca Al Qur-an, mempelajari hadits ini sebagaimana ia mempelajari Al Qur-an dalam mejelisnya.”
Semoga Bermanfaat. Wassalam.

Senin, 25 November 2019

Kisah Detik-Detik Kelahirannya Nabi Muhammad SAW

Kisah Detik-Detik Kelahirannya Nabi Muhammad SAW






Kisah Detik-detik kelahirannya nabi MUHAMMAD shallalhualaihi wassallam dari tanggal 1 sampai tanggal 12 rabiul awaal
بسم الله الرحمن الرحيم الهم صلي على سيدنا محمد وعلى آله سيدن محمد🥰🥰🥰

Berkatalah Al-Waqidy rahmatullah alaihi
Malam Pertama Rabiul Awwal
Allah swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Pada malam ke 2 :
Datang seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah swt.
Pada malam ke 3 :
Datang seruan memanggil :
“Wahai Aminah sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang agung dan mulia, Muhammad Rasulullah saw yang senantiasa memuji dan bersyukur kepada Allah swt.

Pada malam ke 4 :
Sayyidah Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan jelas.
Pada malam ke 5 :
Sayyidah Aminah mimpi bertemu dengan Nabi Allah Ibrahim as.
Pada malam ke 6 :
Sayyidah Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta.
Pada malam ke 7 :
Sayyidah Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin memuncak.
Pada malam ke 8 :
Sayyidah Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan jelas mengumandangkan :
“Berbahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Allah swt Pencipta Alam Semesta.

Pada malam ke 9 :
Allah swt semakin mencurahkan rahmat kasih sayang kepada Sayyidah Aminah sehingga tidak ada sedikitpun rasa sakit, sedih, susah, dalam jiwa Sayyidah Aminah.
Pada malam ke 10 :
Sayyidah Aminah melihat tanah Tha’if dan Mina ikut bergembira menyambut akan kelahiran Nabi Muhammad saw.
Pada malam ke 11 :
Sayyidah Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong kelahiran Sayyidina Muhammad saw.
Malam detik-detik kelahiran Nabi Muhammad saw, tepat tanggal 12 Rabi’ul-Awwal di sepertiga malam. Di malam ke 12 langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat itu Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada Allah swt di sekitar Ka’bah. Sedangkan Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang pun yang menemaninya.
Tiba-tiba Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan muncul 4 wanita yang sangat masing jelita, anggun dan cantik, diliputi dengan cahaya kemilau yang memancar serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.
Wanita pertama datang berkata :
”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Allah Adam as, ibunda seluruh ummat manusia, aku diperintahakan Allah untuk menemanimu.

Kemudian datanglah wanita kedua yang menyampaiakan kabar gembira :
“Aku adalah istri Nabi Allah Ibrahim as yang diperintahkan Allah swt untuk menemanimu.

Begitu pula menghampiri wanita yang ketiga :
Aku adalah Asiyah binti Muzahim yang diperintahkan Allah untuk menemanimu.

Datanglah wanita ke empat :
”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as datang untuk menyambut kehadiran putramu Muhammad Rasulullah.”

Sehingga semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang tidak bisa terlukiskan dengan kata2.
Keajaiban berikutnya Aminah melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti memasuki ruangannya dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada Alloh swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.
Detik berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau bermacam-macam bintang di angkasa beterbangan yang sangat indah berkilau cahayanya.
Detik berikutnya Allah swt memerintahkan kepada Malaikat Ridhwan agar mengomandokan seluruh bidadari surga agar berdandan cantik dan rapi, memakai kain sutra dan segala macam bentuk perhiasan dengan bermahkotan emas, intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian surga yang harum semerbak ke segala penjuru, lalu beribu2 bidadari2 itu dibawa ke alam dunia oleh Malaikat Ridhwan, terlihat wajah bidadari2 itu gembira.
Lalu Allah swt memanggil :
“Yaa Jibril serukanlah kepada seluruh arwah para Nabi, para Rasul, para wali agar berkumpul, berbaris rapi, bahwa sesungguhnya Kekasih-Ku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.

Yaa Jibril perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu2 neraka dan perintahakan kepada Malaikat Ridhwan untuk membuka pintu2 surga dan bersoleklah engkau dengan sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasih-Ku Nabi Muhammad saw.
Yaa Jibril bawalah beribu ribu malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi, ketahuilah Kekasih-Ku Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba saatnya Nabi Akhiruzzaman.”
Dan turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan beribu ribu malaikat. Aminah melihat malaikat itupun berdatangan membawa kayu2 gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula datanglah burung putih yang berkilau cahayanya mendekati Aminah dan mengusapkan sayapnya pada Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah Nabi Muhammad Rasulullah saw dan tidaklah Aminah melihat kecuali cahaya, tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw bersujud kepada Allah.
Kegembiraan memancari dari setiap sudut alam raya, gemuruh shalawat memenuhi semesta dengan bahasa yang berbeda beda dan dengan cara yang bermacam macam pula.

#Selamat datang bulan Rabiul Awwal Selamat datang Bulan Maulid.
Mari memperbanyak shalawat dibulan rabiul Awwal supaya ketika malam 12 rabiul Awwal akan terasa bahwa pada tanggal itu nabi MUHAMMAD saw dilahirkan kedunia.

Kisah Ali Bin Abi Thalib Melamar Fatimah Putri Rasulullah SAW

Kisah Ali Bin Abi Thalib Melamar Fatimah Putri Rasulullah SAW







Kisah cinta yang sudah terpendam sejak lama, kisah cintanya sangat terjaga kerahasiaannya dalam kata, sikap dan ekspresi mereka bahkan konon syaithanpun tak bisa mengendusnya, mereka bisa menjaga izzah mereka, hingga Allah telah menghalalkannya.
Ali bin Abi Thalib adalah keponakan dan salah satu sahabat yang istimewa dimata Rasulullah SAW. Selain beliau tinggal langsung bersama Rasulullah, dia juga seorang pemberani yang pernah menggantikan posisi tidur Rasulullah disaat hijrah dan juga seorang mujahid perang yang gagah.

Sementara Fatimah, putri Rasulullah SAW yang taat, penyayang dan sangat peduli pada Rasulullah SAW, selalu ada disamping ayahnya dalam setiap kisah perjuangan sang ayah membumikan nilai-nilai islam di tengah kafir Quraisy.
Ali sudah menyukai Fatimah sejak lama, kecantikan putri Rasulullah ini tak hanya jasmaninya saja, kecantikan Ruhaninya melintasi batas hingga langit ketujuh. Kendalanya adalah perasaan rendah dirinya, apakah mampu ia membahagiakan putri Rasulullah dengan keadaannya yang serba terbatas. Demikian kira-kira perasaan yang ada pada Ali saat itu.

Pada suatu ketika, Fatimah dilamar oleh seorang laki-laki yang selalu dekat dengan nabi, yang telah mempertaruhkan kehidupannya, harta dan jiwanya untuk Islam, menemani perjuangan Rasulullah SAW sejak awal-awal risalah ini.
Dialah Abu Bakar Ash Shiddiq, entah kenapa mendengar berita ini Ali terkejut dan tersentak jiwanya, muncul rasa-rasa yang diapun tak mengerti, Ali merasa diuji karena terasa apalah dirinya jika dibanding dengan Abu Bakar kedudukannya disisi nabi.

Ali merasa belum ada apa-apanya bila dibanding dengan perjuangannya dalam menyebarkan risalah Islam, entah sudah berapa banyak tokoh-tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan dakwahnya. Sebutlah ‘Utsman, ‘Abdurrahman bin auf, Thalhah, Zubair, Sa’d bin abi Waqqash, Mush’ab. Ini yang tak mungkin dilakukan oleh anak-anak seperti Ali. Tak sedikit juga para budak yang dibebaskan oleh Abu Bakar sebutlah Bilal bin rabbah, khabbab, keluarga yassir, ‘Abdullah ibn mas’ud.

Dari sisi finansial Abu Bakar seorang saudagar, tentu akan lebih bisa membahagiakan Fatimah, sementara Ali?, hanya pemuda miskin dari keluarga miskin.
Melihat dan memperhitungkan hal ini, Ali ikhlas dan bahagia jika Fatimah bersama Abu Bakar, meskipun ia tak mampu membohongi rasa-rasa dalam hatinya yang ia sendiri tak mengerti, apakah mungkin itu yang namanya cinta?

Namun ternyata lamaran Abu Bakar ditolak oleh Fatimah sehingga hal ini menumbuhkan kembali harapannya. Ali kembali mempersiapkan diri, berharap dia masih memiliki kesempatan itu.
Namun ujian bagi Ali belum berakhir, setelah Abu Bakar mundur muncullah laki-laki nan gagah perkasa dan pemberani. Seseorang yang dengan masuk Islamnya mengangkat derajat kaum muslimin, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut. Seorang yang diberi gelar Al-Faruq.
Ya, dialah Umar ibn Al Khaththab. Pemisah antara kebenaran dan kebatilan juga datang melamar Fatimah.

Ali pun ridha jika Fatimah menikah dengan Umar, ia bahagia jika Fatimah bisa bersama dengan sahabat kedua terbaik Rasulullah setelah Abu Bakar yang mana Rasulullah sampai mengatakan “Aku datang bersama Umar dan Abu Bakar”.
Namun kemudian Ali pun semakin bingung karena ternyata lamaran Umar pun ditolak.
Setelah itu menyusul Abdurahman bin Auf melamar sang putri dengan membawa 100 unta bermata biru dari mesir dan 10.000 Dinnar, kalo diuangkan dalam rupiah kira kira 55 milyar. Dan lamaran bermilyar-milyar itupun ditolak oleh Rasulullah.

Akan tetapi kekhawatiran Ali bin Abi Thalib belum berakhir sampai di sini karena ternyata sahabat yang lainpun melamar sang Az Zahra. Usman bin Affanpun memberanikan dirinya melamar sang putri, dengan mahar seperti yang dibawa oleh Abdurrahman bin Auf, hanya ia menegaskan kembali bahwa kedudukannya lebih mulia di banding Abdurrahman bin Auf karena ia telah lebih dahulu masuk islam.

Tidak disangka tidak diduga, ternyata Rasulullahpun menolak lamaran Usman bin Affan.
Empat sahabat sudah memberanikan diri dan mereka semua telah ditolak oleh Rasulullah SAW.
“Mengapa bukan engkau saja yang mencobanya kawan?”, seru sahabat Ali,
"Mengapa engkau tak mencoba melamar Fatimah?, aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..”
“Aku?”, tanyanya tak yakin.
“Ya. Engkau wahai saudaraku!”
“Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa aku andalkan?”
Sahabatnyapun menguatkan “Kami dibelakangmu, kawan!

Akhirnya Ali bin Abi Thalibpun memberanikan diri menjumpai Rasulullah untuk menyampaikan maksud hatinya, meminang putri nabi untuk jadi istrinya. Awalnya beliau hanya duduk di samping Rasulullah dan lama tertunduk diam. Hingga Rasulullahpun bertanya ” wahai putra Abu Thalib, apa yang engkau inginkan?”
Sejenak Ali terdiam, dan dengan suara bergetar iapun menjawab, ” Ya Rasulullah, aku hendak meminang Fatimah” Mendengar jawaban Ali ini beliau SAW tidak terkejut. "Bagus, wahai Ibnu Abu Thalib, beberapa waktu terakhir ini banyak yang melamar putriku, tetapi ia selalu menolaknya, oleh karena itu, tunggulah jawaban putriku”

Kemudian Rasulullah meninggalkan Ali dan bertanya kepada putrinya, ketika ditanya Fatimah hanya terdiam dan Rasulullah SAW menyimpulkan bahwa diamnya Fatimah pertanda kesetujuannya.
Rasulullah kemudian mendekati Ali dan bersabda "Apakah engkau memiliki sesuatu yang akan engkau jadikan mahar wahai Ali?
Alipun menjawab ” Orang tuaku yang menjadi penebusnya untukmu ya Rasulullah, tak ada yang aku sembunyikan darimu, aku hanya memiliki seekor unta untuk membantuku menyiram tanaman, sebuah pedang dan sebuah baju zirah dari besi”

Dengan tersenyum Rasulullah SAW bersabda "Wahai Ali, tidak mungkin engkau terpisah dengan pedangmu, karena dengannya engkau membela diri dari musuh-musuh Allah SWT dan tidak mungkin juga engkau berpisah dengan untamu karena ia engkau butuhkan untuk membantumu mengairi tanamanmu, aku terima mahar baju besimu, jual lah dan jadikan sebagai mahar untuk putriku” Wahai Ali engkau wajib bergembira sebab Allah sebenarnya sudah lebih dahulu menikahkan engkau di Langit sebelum aku menikahkan engakau di Bumi" Diriwayatkan oleh Ummu Salamah ra.

Ali bin Abi Thalib menjual baju besi tsb dengan harga 400 dirham dan menyerahkan uang tersebut kepada Rasulullah SAW, dan nabipun membagi uang tersebut ke dalam 3 bagian. Satu bagian untuk kebutuhan rumah tangga, satu bagian untuk wewangian dan satu bagian lagi di kembalikan kepada Ali bin Abi Thalib sebagai biaya untuk jamuan makan untuk para tamu yang menghadiri pesta.
Setelah segala-galannya siap,dengan perasaan puas dan hati gembira dan di saksikan oleh para sahabat Rasulullah mengucapkan kata ijab kabul pernikahan putrinya
Kemudian Nabi SAW bersabda:"Sesunguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku untuk menikahkan Fatimah Putri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib,Maka saksikanlah sesunguhnya aku telah menikahkanya dengan mas kawin empat ratus dihram(nilai sebuah baju besi) dan Ali Ridho(menerima)mahar tersebut.

Maka menikahlah Ali dengan Fatimah Pernikahan mereka penuh hikmah walau di arungi di tengah kemiskinan Bahkan di sebutkan oleh Rasulullah sangat terharu melihat tangan Fatimah yang kasar karena harus menepung gandum untuk membantu suaminya
Dan malam harinya setelah dihalalkan oleh Allah SWT, terjadilah dialog yang sangat menggetarkan. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali,
“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta kepada seorang pemuda dan aku ingin menikah dengannya”,
Ali pun bertanya mengapa ia tak mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya.
Sambil tersenyum Fatimah menjawab, “Pemuda itu adalah dirimu.”

Subhanallah, itu adalah pujian terbaik dari seorang istri yang bisa membahagiakan hati suaminya.
Ali dan Fatimah saling mencintai karna Allah mereka mencintai dalam diam,menjaga cintanya dan Allah satukan dalam ikatan suci pernikahan Maa Syaa Allah.
Semoga Allah SWT mempertemukan kita semua dengan orang yang sunguh-sunguh mencintai kita seperti Fatimah dan Ali.
Aamiin Yaa Robbal Alamiin.

Wanita Yang Kematiannya Disambut Para Malaikat

Wanita Yang Kematiannya Disambut Para Malaikat 






Kisah ini mungkin telah sering kita dengar. Namun, sekedar mengingatkan kembali tentang perjuangan wanita mulia ini, semoga dapat mengembalikan ghirah kita untuk juga bisa menteladani beliau, wanita yang ‘berhati baja’.
Nusaibah Binti Ka’ab radhiyallahu anha, namanya tercatat dalam tinta emas penuh kemuliaan. Bahkan kematiannya mengundang ribuan malaikat untuk menyambutnya.

Hari itu Nusaibah sedang berada di dapur. Suaminya, Said sedang beristirahat di bilik tempat tidur. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh bagaikan gunung-gunung batu yang runtuh. Nusaibah menerka, itu pasti tentara musuh. Memang, beberapa hari ini ketegangan memuncak di kawasan Gunung Uhud. Dengan bergegas, Nusaibah meninggalkan apa yang sedang dilakukannya dan masuk ke bilik. Suaminya yang sedang tertidur dengan halus dan lembut dikejutkannya.
“Suamiku tersayang”, Nusaibah berkata, “Aku mendengar pekik suara menuju ke Uhud. Mungkin orang-orang kafir telah menyerang.”
Said yang masih belum sadar sepenuhnya, tersentak. Dia menyesal mengapa bukan dia yang mendengar suara itu. Malah isterinya. Dia segera bangun dan mengenakan pakaian perangnya. Sewaktu dia menyiapkan kuda, Nusaibah menghampiri. Dia menyodorkan sebilah pedang kepada Said.
“Suamiku, bawalah pedang ini. Jangan pulang sebelum menang.”
Said memandang wajah isterinya. Setelah mendengar perkataannya itu, tak pernah ada keraguan padanya untuk pergi ke medan perang. Dengan sigap dinaikinya kuda itu, lalu terdengarlah derap suara langkah kuda menuju ke utara. Said langsung terjun ke tengah medan pertempuran yang sedang berkecamuk. Di satu sudut yang lain, Rasulullah melihatnya dan tersenyum kepadanya. Senyum yang tulus itu semakin mengobarkan keberanian Said.

Di rumah, Nusaibah duduk dengan gelisah. Kedua anaknya, Amar yang baru berusia 15 tahun dan Saad yang dua tahun lebih muda, memperhatikan ibunya dengan pandangan cemas. Ketika itulah tiba-tiba muncul seorang penunggang kuda yang nampaknya sangat gugup.
“Ibu, salam dari Rasulullah,” berkata si penunggang kuda, “Suami Ibu, Said baru sahaja gugur di medan perang. Beliau syahid…”
Nusaibah tertunduk sebentar,
“Inna lillah…..” gumamnya,
“Suamiku telah menang perang. Terima kasih, ya Allah.”

Setelah pemberi kabar itu meninggalkan tempat, Nusaibah memanggil Amar. Ia tersenyum kepadanya di tengah tangis yang tertahan,
“Amar, kaulihat Ibu menangis?.. Ini bukan air mata sedih mendengar ayahmu telah Syahid. Aku sedih karena tidak memiliki apa-apa lagi untuk diberikan pagi para pejuang Nabi. Maukah engkau melihat ibumu bahagia?”
Amar mengangguk. Hatinya berdebar-debar.
*“Ambillah kuda di kandang dan bawalah tombak. Bertempurlah bersama Nabi hingga kaum kafir terhapus.”*

Mata Amar bersinar-sinar. *“Terima kasih, Ibu. Inilah yang aku tunggu sejak dari tadi. Aku ragu, seandainya Ibu tidak memberi peluang kepadaku untuk membela agama Allah.”*
Putera Nusaibah yang berbadan kurus itu pun terus menderapkan kudanya mengikut jejak sang ayah. Tidak terlihat ketakutan sedikitpun dalam wajahnya. Di hadapan Rasulullah, ia memperkenalkan diri.
“Ya Rasulullah, aku Amar bin Said. Aku datang untuk menggantikan ayahku yang telah gugur.”
Rasul dengan terharu memeluk anak muda itu. *“Engkau adalah pemuda Islam yang sejati, Amar. Allah memberkatimu….”*

Hari itu pertempuran berlalu cepat. Pertumpahan darah berlangsung hingga petang. Pagi-pagi seorang utusan pasukan Islam berangkat dari perkemahan di medan tempur, mereka menuju ke rumah Nusaibah.
Setibanya di sana, wanita yang tabah itu sedang termangu-mangu menunggu berita, “Ada kabar apakah gerangan?..” serunya gemetar ketika sang utusan belum lagi membuka suaranya, “Apakah anakku gugur?..”
Utusan itu menunduk sedih, “Betul….”
“Inna lillah….” Nusaibah bergumam kecil. Ia menangis.
“Kau berduka, ya Ummu Amar?..”
Nusaibah menggeleng kecil. “Tidak, aku gembira. Hanya aku sedih, siapa lagi yang akan kuberangkatkan?.. Saad masih kanak-kanak.”
Mendengar itu, Saad yang sedang berada tepat di samping ibunya, menyela, *“Ibu, jangan remehkan aku. Jika engkau izinkan, akan aku tunjukkan bahwa Saad adalah putera seorang ayah yang gagah berani.”*
Nusaibah terperanjat. Ia memandang puteranya. *“Kau tidak takut, nak?..”*
Saad yang sudah meloncat ke atas kudanya menggeleng, yakin. Sebuah senyum terhias di wajahnya. Ketika Nusaibah dengan besar hati melambaikan tangannya, Saad hilang bersama utusan tentara itu.

Di arena pertempuran, Saad betul-betul menunjukkan kemampuannya. Pemuda berusia 13 tahun itu telah banyak menghempaskan nyawa orang kafir. Hingga akhirnya tibalah saat itu, yakni ketika sebilah anak panah menancap di dadanya. Saad tersungkur mencium bumi dan menyerukan, “Allahu Akbar!..”
Kembali Rasulullah memberangkatkan utusan ke rumah Nusaibah.
Mendengar berita kematian itu, Nusaibah meremang bulu tengkuknya.
*“Hai utusan,” ujarnya, “Kau saksikan sendiri aku sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Hanya masih tersisa diriku yang tua ini. Untuk itu izinkanlah aku ikut bersamamu ke medan perang.”*
Sang utusan mengerutkan keningnya.
*“Tapi engkau wanita, ya Ibu….”*
Nusaibah tersinggung, *“Engkau meremehkan aku karena aku wanita?.. Apakah wanita tidak ingin pula masuk ke Syurga melalui jihad?..”*
Nusaibah tidak menunggu jawaban dari utusan tersebut. Ia bergegas menghadap Rasulullah dengan mengendarai kuda yang ada.
Tiba di sana, Rasulullah mendengarkan semua perkataan Nusaibah. Setelah itu, Rasulullah pun berkata dengan senyum.
*“Nusaibah yang dimuliakan Allah. Belum masanya wanita mengangkat senjata. Untuk sementara engkau kumpulkan saja obat-obatan dan rawatlah tentara yang luka-luka. Pahalanya sama dengan yang bertempur.”*

Mendengar penjelasan Nabi demikian, Nusaibah pun segera menenteng obat-obatan dan berangkatlah ke tengah pasukan yang sedang bertempur.
Dirawatnya mereka yang mengalami luka-luka dengan cermat. Pada suatu saat, ketika ia sedang menunduk dan memberi minum seorang prajurit muda yang luka-luka, tiba-tiba rambutnya terkena percikan darah. Nusaibah lalu memandang. Ternyata kepala seorang tentara Islam tergolek, tewas terbabat oleh senjata orang kafir.
Timbul kemarahan Nusaibah menyaksikan kekejaman ini.
Apalagi ketika dilihatnya Rasulullah terjatuh dari kudanya akibat keningnya terserempet anak panah musuh. Nusaibah tidak dapat menahan diri lagi, menyaksikan hal itu.
Ia bangkit dengan gagah berani. Diambilnya pedang prajurit yang tewas itu.
Dinaiki kudanya.
Lantas bagaikan singa betina, ia mengamuk.

Musuh banyak yang terbirit-birit menghindarinya. Puluhan jiwa orang kafir pun tumbang.
Hingga pada suatu waktu ada seorang kafir yang mengendap dari arah belakang, dan langsung menebas putus lengan kirinya. Nusaibah pun terjatuh, terinjak-injak oleh kuda. Peperangan terus berjalan. Medan pertempuran makin menjauh, sehingga tubuh Nusaibah teronggok sendirian.

Tiba-tiba Ibnu Mas’ud menunggang kudanya, mengawasi kalau-kalau ada orang yang bisa ditolongnya. Sahabat itu, begitu melihat ada tubuh yang bergerak-gerak dengan susah payah, dia segera mendekatinya. Dipercikannya air ke muka tubuh itu.
Akhirnya Ibnu Mas’ud mengenalinya, “Isteri Said-kah engkau?..”
Nusaibah samar-sama memperhatikan penolongnya. Lalu bertanya, *“Bagaimana dengan Rasulullah?.. Selamatkah baginda?..”*
“Baginda Rasulullah tidak kurang suatu apapun…”
“Engkau Ibnu Mas’ud, bukan?.. Pinjamkan kuda dan senjatamu kepadaku….”
“Engkau masih terluka parah, Nusaibah….”
*“Engkau mau menghalangi aku untuk membela Rasulullah?..”*

Terpaksa Ibnu Mas’ud menyerahkan kuda dan senjatanya. Dengan susah payah, Nusaibah menaiki kuda itu, lalu menderapkannya menuju ke medan pertempuran. Banyak musuh yang dijungkirbalikkannya. Namun karena tangannya sudah buntung, akhirnya tak urung juga lehernya terbabat putus oleh sabetan pedang musuh.
Gugurlah wanita perkasa itu ke atas pasir. Darahnya membasahi tanah yang dicintainya.
*Tiba-tiba langit berubah mendung, hitam kelabu. Padahal tadinya langit tampak cerah dan terang benderang. Pertempuran terhenti sejenak.*
Rasul kemudian berkata kepada para sahabatnya,
*“Kalian lihat langit tiba-tiba menghitam bukan?.. Itu adalah bayangan para malaikat yang beribu-ribu jumlahnya. Mereka berduyun-duyun menyambut kedatangan arwah Nusaibah, wanita yang perkasa.”*
Subhanallah..
Allahu Akbar..
Allahu Akbar..
Allahu Akbar..

Tanpa pejuang sejati seperti dia, mustahil agama Islam bisa sampai dengan damai kepada kita yang hidup di jaman sekarang.
Semoga Allah ‘Azza Wa Jalla menempatkan mereka, dan kita semua di Syurga-Nya disamping Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Aamiin..
Apa yang telah kita perbuat untuk menegakkan Dienullah Islam ?
Kisah penuh inspiratif ini seharusnya dapat menggugah jiwa juang kita, agar tidak cengeng melepas anak -anak yang sedang berjuang. Kalo ingin anak menjadi kuat, maka kita harus menjadi ibu yang kuat terlebih dahulu.
Wallahu'alam...

11 Tempat Wisata Terbaik di Belgia

11 Tempat Wisata Terbaik di Belgia




Sebagai Belgia mungkin kecil tapi penuh dengan pemandangan. Situs-situs yang diakui oleh UNESCO di ibu kota Brussel berkisar dari guildhalls abad ke-14 yang mengelilingi Grand Place yang elegan hingga rumah-rumah kota awal Art Nouveau di Victor Horta abad ke-20. Bruges adalah daya tarik utama bagi para wisatawan, dengan jalan-jalan abad pertengahannya yang terpelihara sempurna, membentang kanal-kanal tenang yang memikat kawanan pelancong setiap tahun. Tetapi banyak kota lain di negara ini - terutama Ghent dan Mechelen - mempertahankan contoh arsitektur yang sangat baik dari Abad Pertengahan juga. 

Negara kecil ini berada tepat di garis depan sejarah Eropa, dengan banyak peristiwa terpenting di benua itu terjadi di pedesaannya. Di Belgia Napoleon bertemu lawannya di pertempuran Waterloo, dan selama Perang Dunia Pertama dan Kedua, Belgia menemukan dirinya terdorong ke garis depan. Medan perang Perang Dunia I di Ypres sekarang menjadi situs ziarah penting yang merupakan salah satu tempat paling populer untuk dikunjungi di Belgia. Apakah Anda berada di sini untuk sejarah kuno atau modern, Belgia menyediakan sebagian besar warisan Eropa dalam sebidang tanah seukuran gigitan.


1. Grand Place, Brussels


Grand Place, Brussels Titian Ilmu by Leekhien

La Grand Place, atau De Grote Markt dalam bahasa Belanda, dikelilingi oleh guildhalls yang indah dan bangunan lain yang berasal dari abad ke-14 hingga ke-17. Satu sisi didominasi oleh balai kota abad pertengahan yang penuh hiasan, sebuah mahakarya arsitektur Gotik. Grand Place dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO karena perpaduan gaya arsitektur dan artistiknya yang luar biasa. Lapangan ini sibuk dengan turis dan penduduk lokal sepanjang tahun, tetapi terutama pada bulan Agustus tahun-tahun berganti, ketika pusat diisi dengan Karpet Bunga berukuran 24 kali 24 meter , yang terdiri dari lebih dari 700.000 begonia yang dipotong. Kiat: Anda akan mendapatkan tampilan penuh terbaik dari desain yang indah dari balkon balai kota.


2. The Canals and Belfry of Bruges


The Canals and Belfry of Bruges Titian Ilmu by Leekhien

Bruges dimulai di tepi sungai Reie, dan seiring pertumbuhannya, begitu pula serangkaian saluran air yang menghubungkannya dengan muara Zwin dan Laut Utara. Saat ini, kanal-kanal itu menjadi pengingat indah akan sejarah Bruges, dan menjelajah atau berjalan di sepanjang kanal adalah salah satu hal paling populer untuk dilakukan di Belgia. Anda dapat mengunduh peta tur jalan kaki dari situs web pariwisata untuk menjelajahi kanal bagian dalam, di mana Anda akan menemukan pemandangan indah jembatan yang indah dan melihat sekilas ke taman-taman tersembunyi. Atau tur kanal dengan perahu, yang dapat Anda ambil dari salah satu dari lima pendaratan. 

Di antara pemandangan paling terkenal di Belgia adalah menara tempat lonceng bergantung indah dan Halle, yang mendominasi alun-alun utama Bruges. Berasal dari era abad pertengahan, bangunan yang mengesankan ini pernah berfungsi sebagai aula pasar kota utama dan telah dilestarikan dengan luar biasa, yang memungkinkan pengunjung merasakan nyata kekuatan arsitektur Abad Pertengahan. Mendaki 366 tangga berliku dan sempit di menara tempat lonceng bergantung adalah salah satu hal favorit yang harus dilakukan di Belgia. Begitu berada di puncak, pemandangan menara gereja dan atap menara memberikan salah satu panorama paling terkenal di negara ini.


3. Gravensteen dan Kota Tua Ghent


Kota Tua Ghent Titian Ilmu by Leekhien

Benteng yang sangat mengesankan ini dulunya adalah rumah besar bangsawan Flanders, yang mengambil inspirasi mereka untuk membangun kastil dari istana-istana besar yang dibangun Tentara Salib di Suriah. Hari ini, Gravensteen adalah salah satu contoh terbaik Eropa dari benteng parit dan telah dipertahankan dengan sangat baik. Temboknya yang kuat dan mengesankan tebal dan tinggi menjulang dari perairan sungai. Lieve tepat di tengah-tengah kota tua Ghent, naik di atas atap jalan-jalan di sekitarnya. 

Di dalam, aula dan ruang melengkung yang luas berisi pameran kehidupan abad pertengahan, tetapi arsitektur kastil itu sendiri yang merupakan bintang sesungguhnya dari pertunjukan. Naiki tangga ke atap untuk menikmati pemandangan kota yang indah sebelum berjalan-jalan di jalan-jalan beraspal yang indah di Ghent.


4. Katedral Saint Bavo, Ghent


Katedral Saint Bavo, Ghent Titian Ilmu by Leekhien

Katedral megah dengan paduan suara Gotik tinggi dan ruang bawah tanah Roman ini menampilkan arsitektur religius terbaik di Belgia dan merupakan objek wisata paling terkenal di Ghent. Meskipun bangunan yang menjulang tinggi, dengan jendela-jendela kacanya yang harmonis, sangat menonjol, kebanyakan orang datang ke sini untuk melihat karya seni terkenal yang menghiasi interior; khususnya karya Flemish yang dikenal sebagai The Altar of GhentNamun, begitu Anda telah melihat lukisan itu, jangan lewatkan ruang bawah tanah raksasa di bawah katedral, yang berisi makam penting dan beberapa lukisan dinding yang indah.


5. Basilika Darah Kudus, Bruges


Basilika Darah Kudus, Bruges Titian Ilmu by Leekhien

Jika Anda hanya akan mengunjungi satu gereja di Bruges, buat yang ini. Basilika Darah Kudus tidak hanya mengesankan untuk perpaduan arsitektur Romawi dan akhir Gothic tetapi juga untuk peninggalan suci yang disimpan di dalam. Kapel atas adalah rumah bagi vial yang terkenal dimana gereja mengambil namanya; dikatakan mengandung setetes darah Yesus Kristus yang dibawa kembali ke Belgia setelah Perang Salib Kedua. Bagian dalam gereja adalah kerusuhan menyilaukan pekerjaan gild yang selesai pada abad ke-16 dan memberikan alasan yang cukup untuk kunjungan bahkan jika Anda tidak tertarik pada peninggalan suci.


6. Lembah Meuse


Lembah Meuse Titian Ilmu by Leekhien

Lembah Meuse , di selatan negara itu, adalah salah satu tempat terbaik untuk merasakan pedesaan Belgia yang subur. Ini adalah kesempatan yang sempurna untuk melakukan perjalanan di sepanjang sungai sambil menyaksikan pemandangan yang indah terbentang; Hutan lebat diselingi dengan kota-kota imut yang didukung oleh tebing kapur. Secara khusus, kota-kota Namur dan Dinant bertindak sebagai pintu gerbang ke wilayah ini, yang memiliki sejumlah jalur hiking dan bersepeda untuk para pelancong yang ingin menambahkan beberapa kegiatan ke dalam liburan mereka. Citadel puncak tebing terjal dan pemandangan bersejarah lainnya menambah daya tariknya, tetapi yang paling menarik di daerah ini adalah pemandangannya sendiri.


7. Mons Old Town


Mons Old Town Titian Ilmu by Leekhien

Kota tua Mons sangat menyenangkan untuk dijelajahi. Di tengahnya adalah Grand Place , sebuah alun-alun utama yang dipenuhi oleh berbagai bangunan berornamen khas yang mencakup periode 400 tahun, yang berasal dari antara abad ke-15 dan ke-18, namun masih mempertahankan rasa simetri. Secara khusus, Rumah Toison d'Or (1615) dan Kapel St. George (1604) adalah titik puncak arsitektur. Jauh dari Grand Place, kota tua ini menyembunyikan banyak peluang tamasya lagi. Menara lonceng yang terdaftar UNESCO di bukit di atas kota dan Gereja Sainte-Waudru dengan interiornya yang penuh dengan peninggalan artistik dan religius adalah dua atraksi paling penting.


8. St. Peter's Church, Leuven


St. Peter's Church, Leuven Titian Ilmu by Leekhien

Gereja St. Peter terletak di pusat Leuven di alun-alun utama kota atau Grote Markt . Untuk penggemar arsitektur dan sejarah, ini adalah salah satu contoh gaya Brabant Gothic terbaik di Belgia, dengan jendela lengkung yang runcing dan pilar-pilar tipis. Di dalam, pecinta seni akan menemukan suguhan ekstra. Paduan suara dan rawat jalan adalah rumah bagi sebuah museum yang didedikasikan untuk seni keagamaan, di mana beberapa lukisan Flemish terbaik yang menggambarkan pemandangan alkitabiah ditampilkan. Secara khusus, mimbar berukir Baroque dan lukisan Dirk Bouts tentang Perjamuan Terakhir patut dikunjungi.


9. Kota Tua Mechelen


Kota Tua Mechelan Titian Ilmu by Leekhien

Monumen-monumennya mungkin tidak setenar di Bruges, tetapi kawasan kota tua Mechelen adalah tempat yang tepat untuk menangkap rasa Belgia abad pertengahan dengan banyak arsitektur runcing dan bangunan-bangunan tua yang bagus masih ada di situ. Pusat Grote Markt berbatasan dengan beberapa bangunan yang sangat bagus termasuk Balai Kota dan Lakenhall, sementara Katedral Sint-Rombouts yang mengesankan dengan menara jam tingginya naik tepat di belakang. Jauh dari alun-alun utama, berjalan-jalan di tengah juga akan mengungkapkan banyak arsitektur rumah guild khas yang pasti ingin dilihat penggemar sejarah.


10. Waterloo


Waterloo Titian Ilmu by Leekhien

Ya, penggemar sejarah, itu adalah Waterloo; tempat Napoleon dikalahkan dalam pertempuran yang terkenal itu. Saat ini, daerah pedesaan tempat pertempuran dulu meraung adalah lanskap tanah pertanian pedesaan yang pedesaan, tetapi sebuah bukit buatan muncul dari dataran rata di sekitarnya dengan patung singa memorial di atas puncak untuk memperingati hari ketika pasukan Napoleon akhirnya dihentikan. Dari atas, ada pemandangan indah ke luar kota. Bagi siapa pun yang tertarik dengan sejarah Belgia dan Eropa yang lebih besar , Waterloo tetap menjadi perhentian penting dalam rencana perjalanan.


11. Lembah Semois


Lembah Semois Titian Ilmu by Leekhien

Lembah Semois yang subur adalah penangkal sempurna untuk ocehan bersejarah di tengah kota dan kota-kota di Belgia. Di sini, di sebelah tenggara negara itu, Sungai Semois memotong melalui perbukitan berbalut hutan tebal dan merupakan wilayah pendakian utama. Bagi mereka yang lebih suka cara yang kurang menarik untuk melihat pemandangan ini, perjalanan dengan perahu sungai melalui area ini merupakan alternatif yang sangat baik. Lembah Semois menawarkan sepotong pemandangan Belgia yang paling indah secara visual dan merupakan kegembiraan pecinta alam, terutama selama musim semi ketika bunga-bunga liar mekar.



Recent Comment

Statistic Blog

Anda Pengunjung Ke

Total Tayangan Halaman

Al Qur'an

Semoga Bermanfaat Bagi Pembaca
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.