Mengenal Sosok Tsuwaibah Al-Aslamiyah Ibu Menyusui Nabi SAW
Bangsa Arab memiliki tradisi ketika ada seorang anak yang baru lahir, yaitu mencarikan ibu susuan dari ka bilah lain. Hal tersebut dialami oleh Rasulullah SAW ketika baru saja lahir. Karena itu, Rasulullah disusui oleh banyak perempuan.
Dalam Sirah Nabawiyah mengatakan, tradisi tersebut bertujuan agar ibu kandung dari bayi tersebut lebih cepat melahirkan anak lainnya. Selain itu, bayi tersebut agar lebih fasih dalam berbahasa Arab.
Para perempuan yang menyusui Rasulullah tidak bisa dikesampingkan peranannya dalam perkembangan Muhammad kecil. Pasalnya, dia telah memberikan asinya sebagai kebutuhan bayi. Di samping itu, dia juga mengasuh Rasulullah ketika masih bayi.
Tsuwaibah adalah salah satu perempuan yang menyusui Rasulullah. Meski tercatat tak begitu lama dalam mengasuh Rasulullah, atas perannya, dia dihormati oleh Rasulullah. Bahkan, Tsuwaibah dianggap sebagai ibu oleh baginda Nabi SAW.
Tsuwaibah memiliki nama lengkap Tsuwaibah al-Aslamiyah. Dia merupakan budak perempuan milik paman Rasulullah, Abu Lahab.
Tsuwaibah dimerdekakan oleh tuannya ketika mendengar berita tentang kelahiran Muhammad, tepatnya beberapa hari sebelum kedatangan Halimah as-Sa'diyah.
Halimah as-Sa'diyah juga perempuan yang mencari bayi susuan. Dia berasal dari Bani Sa'ad yang datang ke Makkah untuk mencari bayi susuan lalu memutuskan mengambil Muhammad.
Sebelum kedatangan Halimah, Tsuwaibah mengasuh dan menyusui Rasulullah. Karena proses menyusui yang sebentar, tak banyak penjelasan tentang Tsuwaibah.
Dalam sejarah mengisahkan proses Nabi Muhammad diserahkan kepada Tsuwaibah. Ketika Muhammad lahir, Aminah (ibu Muhammad) menunggu untuk menyerahkannya kepada salah seorang keluarga Sa'ad yang akan menyusinya. Hal tersebut sebagaimana tradisi bangsawan Arab di Makkah. Tradisi tersebut masih berlaku dilingkungan bangsawan Makkah ketika itu.
Biasanya mereka mengirimkan anaknya ke pedalaman dan baru kembali ke kota sesudah umur delapan atau sepuluh tahun. Bani Sa'ad sudah terkenal menyusukan anak-anak. Dalam proses menunggu kedatangan perempuan dari Bani Sa'ad itu, Aminah menyerahkannya kepada Tsuwaibah.
Ia disusukan selama beberapa waktu, seperti Hamzah yang kemudian disusukannya. Dalam sumber lain disebutkan bahwa Tsuwaibah merupakan perempuan yang mengantar pesan dari Aminah kepada Abdul Muthalib mengenai kelahiran Muhammad. Ketika itu, Abdul Muthalib sedang tawaf di Ka'bah.
Rasulullah tetap menjalin silaturahim dengan Tsuwaibah meskipun telah pindah ke Madinah. Ketika penaklukan Makkah, Rasulullah pun menanyakan kabar Tsuwaibah dan putranya Masruh. Rasulullah kemudian diberi tahu bahwa keduanya telah meninggal. Selain terbatasnya catatan tentang riwayat hidup Tsuwaibah, tak ada juga yang penjelasan tentang Keislamannya.
Rasulullah tak bisa dilepaskan dari sosok Tsuwaibah yang telah merawatnya ketika kecil meski hanya beberapa saat. Dalam beberapa catatan buku disebutkan bahwa terdapat delapan perempuan yang pernah menyusui Rasulullah semasa kecil. Namun, ada juga pendapat yang menyebutkan, lebih dari delapan perempuan yang pernah menyusui Rasulullah.
Perempuan-perempuan tersebut antara lain Aminah yang tak lain adalah ibunya sendiri. Selain itu, ada Tsuwaibah, Halimah as- Sa'diyah, Khaulah binti Al-Mudzir, Ummu Aiman, dan seorang perempuan dari Bani Sa'd selain Halimah. Kemudian ada juga tiga perempuan tua yang juga ikut menyusui Rasulullah. Di antara mereka yang paling lama menyusui adalah Halimah binti Abu Dzu'aib as-Sa'diyah atau biasa dipanggil Ummu Kabsyah.
0 komentar:
Posting Komentar